√ Tutorial Lengkap Membuat Modul Pembelajaran Deep Learning dan Bahan Ajar Murid dengan Prompt AI Konsep Taksonomi SOLO
Dunia pendidikan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Guru kini dituntut untuk mampu menyusun pembelajaran yang inovatif, efektif, dan relevan dengan kebutuhan siswa abad ke-21. Salah satu terobosan yang dapat dimanfaatkan adalah Artificial Intelligence (AI) melalui penggunaan prompt AI, yakni instruksi khusus yang dapat menghasilkan materi ajar maupun modul pembelajaran secara cepat dan terarah.
Namun, agar pembelajaran tidak sekadar informatif, perlu adanya kerangka berpikir yang sistematis. Di sinilah Taksonomi SOLO (Structure of Observed Learning Outcome) hadir sebagai alat bantu bagi guru dalam menyusun pembelajaran berdasarkan tingkat pemahaman siswa, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks.
Artikel ini akan menyajikan tutorial lengkap membuat modul pembelajaran untuk guru dan bahan ajar murid dengan prompt AI berdasarkan taksonomi SOLO. Pembahasan mencakup konsep dasar pendidikan modern, peran guru, penyusunan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, hingga langkah-langkah praktis dalam pembuatan modul guru dan bahan ajar murid.
Deep Learning dalam Pendidikan
Secara umum, Deep Learning adalah teknologi kecerdasan buatan yang meniru cara kerja otak manusia dengan jaringan saraf tiruan. Namun dalam konteks pendidikan, istilah ini juga mengacu pada strategi pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam.
Jika pembelajaran dangkal (surface learning) hanya menekankan hafalan fakta, maka deep learning mengajak siswa:
- Mengaitkan konsep dengan pengalaman nyata.
- Menganalisis permasalahan dari berbagai sudut pandang.
- Menerapkan pengetahuan dalam situasi baru.
- Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
Guru yang menerapkan deep learning akan lebih banyak memberikan tantangan, studi kasus, diskusi, dan refleksi dibanding hanya sekadar ceramah.
Taksonomi SOLO
Taksonomi SOLO dikembangkan oleh John Biggs dan Kevin Collis sebagai alat untuk mengukur kualitas hasil belajar siswa. SOLO membedakan berapa dalam pemahaman siswa terhadap suatu materi.
Tingkatannya adalah sebagai berikut:
- Pre-structural → siswa belum memahami materi sama sekali.
- Uni-structural → siswa hanya memahami satu aspek sederhana.
- Multi-structural → siswa memahami beberapa aspek, tetapi masih terpisah.
- Relational → siswa mampu menghubungkan berbagai aspek sehingga membentuk pemahaman utuh.
- Extended abstract → siswa mampu menggeneralisasi, menciptakan ide baru, dan menghubungkan ke konteks yang lebih luas.
Bagi guru, SOLO dapat digunakan untuk menyusun pertanyaan, aktivitas, dan asesmen sesuai dengan level pemahaman siswa.
Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran (CP) adalah deskripsi umum mengenai kompetensi yang harus dikuasai siswa di akhir fase belajar. Misalnya, dalam mata pelajaran Matematika kelas 5 SD, CP dapat berupa: “Siswa mampu memahami, menggunakan, dan menyelesaikan permasalahan terkait pecahan dalam kehidupan sehari-hari.”
CP berfungsi sebagai arah utama penyusunan modul dan bahan ajar.
Tujuan Pembelajaran (TP)
Dari CP kemudian diturunkan Tujuan Pembelajaran (TP) yang lebih spesifik. Contohnya:
- Siswa dapat menjelaskan konsep pecahan sederhana.
- Siswa dapat mengurutkan pecahan dari yang terkecil ke terbesar.
- Siswa dapat memecahkan soal cerita yang melibatkan pecahan.
TP harus jelas, terukur, dan sesuai dengan perkembangan kognitif siswa.
Cara Merumuskan CP Menjadi TP + Taksonomi SOLO👇
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian TP yang disusun secara sistematis dari yang paling mudah hingga kompleks. ATP ibarat “peta jalan” yang menuntun guru dan siswa menuju capaian pembelajaran.
Contoh ATP untuk topik pecahan:
- Mengenal pecahan sederhana.
- Menggambar pecahan pada gambar atau benda konkret.
- Membandingkan pecahan.
- Mengurutkan pecahan.
- Menyelesaikan soal cerita tentang pecahan.
RPP Deep Learning
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis deep learning tidak lagi berfokus pada transfer materi, melainkan pada proses eksplorasi, analisis, dan penerapan pengetahuan.
RPP ini biasanya memuat:
- Identitas pembelajaran.
- Tujuan pembelajaran.
- Kegiatan pembelajaran (pendahuluan, inti, penutup).
- Aktivitas mendalam seperti problem solving, kolaborasi, diskusi kelompok, eksperimen, atau refleksi.
- Penilaian formatif dan sumatif yang sesuai dengan taksonomi SOLO.
Modul Pembelajaran untuk Guru
Modul pembelajaran guru adalah dokumen yang berisi panduan lengkap mengenai:
- Kompetensi yang harus dicapai.
- Materi pembelajaran.
- Strategi, metode, dan media.
- Aktivitas belajar.
- Penilaian.
Modul ini membantu guru melaksanakan pembelajaran yang terarah, konsisten, dan efisien. Dengan bantuan AI, guru bisa membuat modul lebih cepat, menyesuaikannya dengan konteks lokal, dan tetap sesuai dengan CP, TP, serta ATP.
Tutorial Lengkap Membuat Modul Pembelajaran untuk Guru
Langkah-langkah membuat modul dengan prompt AI berdasarkan taksonomi SOLO:
- Tentukan CP, TP, dan ATP.
- Tulis kerangka modul. Misalnya, bagian tujuan, materi, aktivitas, asesmen.
- Gunakan prompt AI. Contoh:”
- Review hasil AI. Sesuaikan dengan karakteristik siswa dan kondisi sekolah.
- Tambahkan konteks lokal. Misalnya pecahan dalam jual beli makanan tradisional.
- Validasi dan uji coba modul.
Dengan cara ini, guru bisa menyusun modul pembelajaran yang kaya, menarik, dan terukur.
Bahan Ajar Murid
Bahan ajar murid adalah media atau sumber belajar yang disiapkan khusus untuk siswa. Bentuknya bisa berupa:
- Lembar kerja siswa (LKS).
- Buku saku digital.
- Infografis.
- Video animasi.
- Permainan edukatif.
Fungsinya adalah membantu siswa memahami materi secara mandiri, praktis, dan menyenangkan.
Tutorial Lengkap Membuat Bahan Ajar Murid
Cara menyusun bahan ajar siswa dengan AI:- Pilih topik dan tujuan. Misalnya pecahan sederhana.
- Buat instruksi AI. Contoh prompt:

- Sertakan aktivitas interaktif. Misalnya teka-teki, kuis, atau permainan.
- Tambahkan penjelasan sederhana dengan ilustrasi.
- Gunakan refleksi belajar. Siswa diminta menulis apa yang sudah dipahami dan apa yang belum.
Dengan ini, bahan ajar tidak hanya berfungsi sebagai sumber informasi, tetapi juga sarana membangun pengalaman belajar yang aktif.
Perpaduan taksonomi SOLO dan prompt AI membuka jalan baru dalam dunia pendidikan. Guru tidak lagi kesulitan menyusun modul pembelajaran yang sistematis, sedangkan siswa memperoleh bahan ajar yang sederhana, jelas, dan menyenangkan. Pendekatan ini juga memastikan pembelajaran lebih bermakna, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Artikel ini telah menguraikan mulai dari konsep Deep Learning, Taksonomi SOLO, CP, TP, ATP, RPP Deep Learning hingga Tutorial lengkap membuat modul pembelajaran untuk guru dan bahan ajar murid dengan prompt AI berdasarkan taksonomi SOLO. Dengan pemanfaatan teknologi AI, guru dapat menghasilkan modul dan bahan ajar yang efektif, efisien, dan inovatif. Pada akhirnya, pendidikan tidak lagi sebatas menyampaikan materi, tetapi menjadi sarana untuk membentuk generasi yang kritis, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.